Bahasa adalah Budaya Bangsa


Seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia (sewaktu SMA, baheula) pernah berkata, “Kita cenderung takut mencipta kata. Akibatnya, istilah asing terus membanjiri bahasa Indonesia, dan KBBI pun semakin tebal dengan kata serapan. Sebagian orang menerimanya dengan lapang dada dan mengatakan, ‘bahwa hal ini tak dapat dihindari dalam era globalisasi dan keterbukaan‘. Sebagian lagi memprihatinkannya karena ini menunjukkan kita mau mudahnya saja dan enggan menggali kekayaan kosakata kita sendiri. Padahal, orang bijak mengatakan: ‘Bahasa menunjukkan bangsa‘.”

Mengenang pernyataan sang guru tersebut saya pun berniat untuk merenungkan pernyataan tersebut. Nah, karena Saya akan merenung, silakan Anda berkomentar mengenai judul posting ini. Sehingga nantinya, hasil saya merenung plus komentar-komentar Anda, akan saya jadikan postingan di blog ini. Yang tentu saja merupakan tindak lanjut dari Bahasa adalah Budaya Bangsa. Mari … silakan berkomentar.

28 Tanggapan to “Bahasa adalah Budaya Bangsa”


  1. 1 eoin 4 Juli 2009 pukul 03:20

    iya nih.. pada suka ninggalin bahasa sendiri.. aneh deh..

  2. 2 genial 4 Juli 2009 pukul 08:32

    Bahasa adalah cermin budaya bangsa. Iklan Pemda DKI ini tidak memberikan contoh yang baik dalam penggunaan bahasa Indonesia. Awal kalimat yang begitu persuasif diakhiri dengan penggunaan bahasa Inggris sehingga bisa membingungkan orang yang membacanya.

    Kesimpulannya… tuk sementara ini kita memang masih merupakan bangsa yg bingung jika di tilik dari bahasanya 😦

  3. 3 Ahmad 4 Juli 2009 pukul 12:49

    lebih dari itu, menurut saya bahasa juga menunjukkan budaya, mental, akhlaq, n karakter penuturnya.

  4. 4 KangBoed 4 Juli 2009 pukul 14:28

    yayaya.. budaya.. kala budaya sudah tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri.. apalah yang terjadi
    Salam Sayang

  5. 5 Ariyanti 5 Juli 2009 pukul 02:16

    Kayaknya bahasa Indonesia yg memang berasal dari kata serapan itu buanyaaaaaakkk… banget! Entah dari bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasan Arab, dll. Kira2 yg memang betul2 asli bahasa Indonesia ada berapa banyak ya?

  6. 7 Akmal Online 5 Juli 2009 pukul 03:54

    Mungkin karena dari kita-nya sendiri yang kurang memiliki rasa nasionalisme.

  7. 8 aryu 5 Juli 2009 pukul 07:49

    bahasa indonesia? apa yaa??

  8. 9 kawanlama95 5 Juli 2009 pukul 09:38

    kebiasaan berkata baik biasanya cerminan dari orang yang mengucapnya.dan memang bahasa menunjukan bangsa. bila terbiasa berkata baik maka orang tersebut baik. walau tidak sepenuhnya orang berkata buruk maka tidak semuanya buruk.

    selamat pagi

  9. 10 bayu200687 5 Juli 2009 pukul 10:09

    bahasa indonesia, seringkali mengambil kata serapan asing. namun kata itu biasanya maknanya kurang tepat. itulah yg membuat saya kadang lebih nyaman menggunakan bahasa asing.

    http://rigih.blogspot.com/

  10. 11 David 5 Juli 2009 pukul 10:21

    kadang kita juga menggunakan bahasa gaul misalnya lo, gue, ngapain sich…??? dll, trus gimana ni apakah ini juga termasuk bahasa indonesia..???

  11. 13 Puspita W 5 Juli 2009 pukul 10:53

    Kita memang harus berjuang memperbaiki tata bahasa Indonesia. Meskipun pelaksanaannya tidak semudah mengucapkannya.

  12. 14 yan ary 5 Juli 2009 pukul 10:56

    salam kenal pak saya suka sekali dengan artikel bapak nehbblh saya sedikit komentar neh pak ya

    terimakasih artikel diatas sangat menarik sekali pak

  13. 15 Reza Fauzi 5 Juli 2009 pukul 12:00

    mungkin mulai sekarang kita bisa membiasakan ber”bahasa” yang baik

  14. 16 andipeace 5 Juli 2009 pukul 14:48

    menurut saya yang nggak pernah tinggalin adalah bahasa asal daerah……..
    dimanapun berada..pasti nggak ketinggalan bahasa khas daerahnya.
    yang lebih parah itu kebudayaan negri….yang paling banyak meninggalkan budaya negri akibat datangnya kebudayaan asing. kebanyakan para pemuda…padahal pemuda adalah generasi bangsa.

    salam andipeace

  15. 17 baitul alim 5 Juli 2009 pukul 15:52

    masih ingatkah tentang suatu kata “satu bahasa bahasa indonesia”. Ya, bagi bangsa indonesia, bahasa indonesia adalah salah satu pemersatu bangsa ini, melihat berbagai macam suku dan budaya yang memiliki bahasa sendiri-sendiri. Tidak bisa dibayangkan jika bahasa indonesia tidak anda. bagaimana bangsa kita akan bersatu?marilah membudayakan bahasa indonesia. dan tanamkan rasa nasionalisme yang kuat dengan bahasa indonesia.

  16. 18 t13nr4 5 Juli 2009 pukul 19:34

    yes, i agree with you!!

  17. 19 CatatanRudy 5 Juli 2009 pukul 19:42

    Tapi jangan salah sangka dulu sama bahasa indonesia. Sekarang bahasa indonesia sudah sangat diperhitungkan di dunia. Buktinya Valentino Rossi dan Pemain bola klub Manchester United sudah pinter ngomong bahasa indonesia.. Ckakakakak

  18. 21 AeArc 5 Juli 2009 pukul 21:55

    bener banget tuh! cintailah bahasa Indonesia!

  19. 22 Saka 5 Juli 2009 pukul 22:53

    lah… sayah mah bahasana suka sakainget 😆

  20. 23 ~noe~ 6 Juli 2009 pukul 07:09

    yang penting sekarang adalah kita masih punya bahasa sendiri. bahasa indonesia. ini suatu kebanggan kita dengan pemakai lebih dari 200juta orang.
    bahkan di pilihan menu bahasa di beberapa website cukup dengan kosa kata ‘bahasa’ saja sudah menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah bahasa indonesia.
    kalo perlu kita patenkan bahwa kita punya bahasa sendiri, jangan sampai diklaim oleh malingsia. siapa tahu, kan?

  21. 24 Huang 6 Juli 2009 pukul 18:42

    hihihi kemarin dikomentarin disuruh make bahasa yang baik dan benar 😀

  22. 25 Hariez 6 Juli 2009 pukul 21:11

    betul sekali apa makna daripada judul postinganmu sobat *sok teu mode on* 😀 selalu kuperhatikan, budaya bahasa ternyata mulai tersisih..jadi sedih*nangis mode on*

    -salam- ^_^

  23. 26 achoey 9 Juli 2009 pukul 22:45

    saya bangga ada bahasa Indonesia
    karena itulah salah satu yang menyatukan kita

  24. 27 mas stein 10 Juli 2009 pukul 13:19

    ndak enak mau komentar macem-macem, soale bahasa indonesia saya masih berantakan

  25. 28 nyanyianbahasa 27 Juli 2009 pukul 09:58

    Sekarang sudah ada usaha untuk mengindonesiakan kosakata asing, misalnya “download” menjadi “unduh” dan “website” menjadi “situs jejaring”. Jadi, tinggal bagaimana kita menyikapinya…


Tinggalkan komentar




SALAM

decib!
Semoga isinya bermanfaat bagi siapa saja yang berkunjung, dan memanfaatkan isinya.

KATEROGI POST

ARSIP POST

Share

Add to netvibes Subscribe in Bloglines
Add Abula45 | Pusat Informasi Digital to ODEO
Subscribe in podnova
I heart FeedBurner

Komunitas Blog

TopOfBlogs Technology
Bloggerian Top Hits DigNow.net
Indonesian Muslim Blogger
Yuk.Ngeblog.web.id

Statistik

  • 171.036 hits sejak 29 Nov. 2008

Flickr Photos